Setiap kita pasti punya
masalah. Ketika ditimpah masalah, bagi orang-orang berjiwa besar adalah
eksekusi untuk terus ikhtiar dan membenahi diri sekaligus menempah jiwa agar
menjadi lebih baik. Namun lain halnya bagi orang-orang yang berjiwa kerdil,
ketika terbentur sedikit saja permasalahan, baginya adalah akhir dari
segalanya, bahkan ketika ujian demi ujian itu tiba, tidak jarang ia beranggapan
Tuhan tidak lagi adil untuknya.
Nah hidup itu terlalu
sederhana jika kita mensyukurinya, namun hidup itu akan menjadi rumit ketika
kita hanya melihat sisi buruk yang sebenarnya terdapat rahasia besar
dibaliknya. Memang tidak sesederhana seperti rangkaian kata-kata ini, tapi
cobalah melihat sisi lain dari muka bumi ini.
Ketika kita merasa
kehilangan orang-orang yang kita cintai dan sayangi, tapi bayangkan anak-anak
di afrika, india dan bagian dunia lain yang melihat pembantaian keluarganya,
pemerkosaan ibu dan kakak perempuannya atau bahkan pembunuhan ayah di depan
mereka. Ketika kita merasa tak punya apa-apa dan ketika semua orang
meninggalkan kita, masih ada orang-orang berhati malaikat yang dengan tulus
menemani kita., saat inilah kita akan tahu kebahagian dan ketulusan yang sebenarnya.
So, memnag tidak mudah
untuk menjadikan jiwa yang jernih, karena apapun itu tidka ada yang denagn
mudah untuk didapatkan. Semakin kita berusaha untuk menjadi lebih baik, maka
semakin besar pula ujian akan menggoyahkan langkah kita. Satu yang perlu diingat,
badai hanya akan meninggalkan pohon berkualitas baik. Maka ketika kita mampu
menghadapi setiap permasalahan artinya kita menujuh jiwa-jiwa yang berkualitas
baik.